Pemuda dan Sosialisasi
Assalamualaikum wr.wb
Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita semua
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
kesehatan jasmani dan rohani. Semoga kita selalu dijauhkan dari virus yang
sedang mewabah ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang 'Pemuda dan
Sosialisasi'
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan
mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
Sosialisasi adalah proses kehidupan yang dialami oleh pemuda
Indonesia setiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat
yang membawa pengaruh besar dalam membina sikap untuk dapat hidup di
masyarakat.
Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses
seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang
meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat
dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi
menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder
(dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung
dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua
institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah
dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani
hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
·
Sosialisai Primer
Sosialisasi primer berlangsung saat anak
berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal
anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu
membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang
terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola
interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat
ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
anggota keluarga terdekatnya.
·
Sosialisasi
Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses
sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke
dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya
adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses
resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam
proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang
lama.
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Proses Internalisasi, Proses internalisasi adalah proses
panjang dan berlangsung seumur hidup yang dialami oleh manusia. Dimana proses
ini manusia belajar membentuk kepribadian melalui perasaan, hawa nafsu, dan
emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
2. Proses Sosialisasi, Proses sosialisasi adalah proses seorang
individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku
kelompoknya.
3. Proses Inkuturasi, Proses inkulturasi adalah proses pembudayaan
seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan
adat-istiadat, sistem norma, dan peraturan peraturan yang hidup dalam
kebudayaan nya.
Peran Sosial Mahasiswa
dan Pemuda dalam Masyarakat
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa
dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan
tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan
kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama
pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan
bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang
kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti
kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara
ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi
dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa
pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat.
Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus
mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala
dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang
dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan
masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh
kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde
baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan
seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan
balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
Pola Pembinaan dan Pengembangan generasi muda
Pola pembinaan dan pengembagan generasi muda ditetapkan
oleh mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan nya agar semua pihak yang turut serta
dan berkepentingan dalam penanganannya benar – benar menggunakannya sebagai pedoman
sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda disusun berlandaskan:
1. Landasan Idil (Pancasila)
2. Landasan Konstitusional (UUD 1945)
3. Landasan Strastegi (Garis – garis besar haluan
negara)
4. Landasan Histories (Sumpah Pemuda dan
Proklamasi)
5. Landasan Normatif (Tata nilai ditengah masyarakat)
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan
generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti yang
tertera didalam pembukaan undang undang dasar 1945 pada Alinea keempat.
Pengertian pokok
pola pembinaan dan pengembangan generasi muda
Dalam hal ini,
pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok,
diantaranya:
A. Generasi muda
sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki
bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara
fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh bangsa ini.
B. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan
kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fungsional.
Masalah dan Potensi Generasi Muda
Berbagai permasalahan pada generasi muda yang
muncul pada saat ini adalah sebagai berikut:
1. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme
dan nasionalisme
2. Masa depan generasi yang kurang pasti
3. Munculnya pernikahan dini
4. Fasilitas Pendidikan yang kurang merata
5. Kurangnya lapangan pekerjaan bagi generasi muda
Pentingnya Pendidikan tinggi bagi generasi muda
Pendidikan menjadi hal yang utama bagi setiap orang, terutama untuk menambah wawasan. pendidikan sendiri memiliki jenjang atau tingkatan tertentu bagi mereka yang ingin menempuhnya. melalui pendidikan, wawasan seseorang akan semakin maju. Hal ini tentu memberi begitu banyak manfaat bukan hanya secara individu, melainkan juga bagi negara pada umumnya. pendidikan menjadi hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab dengan adanya pendidikan, banyak hal yang dapat dilakukan.
Akan tetapi, sistem pendidikan di Indonesia masih
sangatlah minim sehingga kurang merata bagi generasi muda yang akan
menempuhnya. Apalagi sekarang dengan adanya pandemic corona ini pemerintah
bekerja keras agar pendidikan di Indonesi merata seperti bantuan kuota,
internet yang stabil, dll.
Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan kata.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Sumber :
https://tyomulyawan.wordpress.com/pemuda-dan-sosialisasi/
http://khairulazharsaragih.blogspot.com/2012/08/sosialisasi-proses-bentuk-media-dan.html
https://angelina161209.wordpress.com/2015/10/19/bab-pemuda-dan-sosialisasi-internalisasi-belajar-dan-spesialisasi/
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/pola-dasara-pembinaan-dan-pengembangan-pemuda/
https://www.kompasiana.com/dhea27/5808045704b0bd840af79c1f/pentingnya-pendidikan-untuk-generasi-muda
Komentar
Posting Komentar